Gerindra sindir JK soal negara bakal hancur dipimpin Jokowi
Reporter :
Randy Ferdi Firdaus | Senin, 26 Mei 2014 12:32
Merdeka.com - Beredar petikan wawancara Jusuf Kalla (
JK ) di Youtube yang menyebut negara bica hancur jika dipimpin oleh
Jokowi . Saat video itu dibuat,
Jokowi baru digadang bakal nyapres dan
JK belum ditunjuk sebagai pendamping
Jokowi .
Sekjen Partai
Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum dengar dan melihat video tersebut. Namun dia menilai, seorang calon pemimpin harus satu kata dan satu perbuatan.
"Kalau
benar, saya kira kita harus mulai mentradisikan antara omongan dan
tindakan politik. Karena yang diperlukan oleh rakyat sekarang ini antara
omongan dan tindakan sama, konsistensi itu harus dibangun. Kalau memang
ada situasi begitu saya kira harus dinilai sendiri bagaimana situasi
dan kondisinya," ujar Muzani di Gedung
DPR, Jakarta, Senin (26/5).
Muzani menegaskan, pihaknya tidak akan memanfaatkan momen tersebut demi kepentingan
Prabowo Subianto dan
Hatta Rajasa sebagai lawan politik
Jokowi dan
JK . Menurut dia, dibutuhkan kompetisi yang sehat untuk membangun bangsa ke depan.
"Saya
kira tidak, kita enggak akan menggunakan itu sebagai cara untuk
menjatuhkan pertarungan ini dan menaikkan sisi kita. Kita harus
tradisikan cara kompetensi yang sehat, fair, dan membangun ide, solusi
yang baik, sehingga rakyat memilih capres yang baik, dengan ide,
cita-cita besar, jangan memilih karena pesimisme," tegas dia.
Hanya
saja, dia menekankan, seorang pemimpin haruslah konsisten dengan
omongannya sendiri. Video itu, kata dia, akan membuka mata masyarakat
tentang sosok calon pemimpin di pilpres.
"Konsistensi adalah
sesuatu yang runut antara waktu yang ada antara tindakan dan omongan.
Ini akan jadi sebuah record yang panjang dari masyarakat tentang pilihan
seseorang calon, karena ini jadi penentu nasib bangsa 5 tahun ke
depan," tutur dia.
Dia meyakini Prabowo adalah orang yang konsisten. Selain itu, lanjut dia, Prabowo juga orang yang berani mengambil resiko.
"Prabowo
dalam pandangan kami sejak awal, kekuatannya adalah konsisten, teruji,
beliau adalah reputasinya berani mengambil risiko, saya kira beliau
sudah mengambil banyak pelajaran. Saya kira biarlah masyarakat yang
menilai, tapi yang pasti kita harus mulai mentradisikan, sehingga
konsistensi itu menjadi cermin cara dia dalam memimpin negara,"
pungkasnya.
Sebelumnya, Di awal video wawancara itu,
JK
mengungkapkan pentingnya faktor rekam jejak dan pengalaman, ketimbang
umur seseorang untuk dijadikan sebagai calon presiden. Pernyataan
mengejutkan ketika
JK berkomentar soal
Jokowi yang mulai digadang-gadang menjadi presiden karena popularitasnya yang tinggi.
"Siapa bilang
Jokowi
tidak punya pengalaman. Dia kan gubernur DKI, pengalamannya lewat wali
kota Solo. Tapi jangan tiba-tiba karena dia terkenal di Jakarta,
tiba-tiba dicalonkan presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah
negeri, tapi kalau sukses di DKI, ya silakan," kata
JK dalam video yang tidak diketahui kapan diambil.
JK, yang mengenakan batik ungu dalam video, mengatakan dia juga yang meminta
Jokowi untuk bertarung di Pilgub DKI 2012.
"Saya
sendiri yang mengusulkan, supaya satu tingkat di atasnya. Karena saya
anggap, baik di Solo, maka bisa naik di atasnya," kata
JK .
Oleh karena itu, masih menurut
JK dalam video itu,
Jokowi
lebih baik di DKI dulu. "Biarlah dia di DKI dulu. Itu kan masalah
popularitas, belum membuktikan bahwa dia mampu mengurus Jakarta. Kalau
dia mampu mengurus Jakarta dengan sangat baik, otomatis punya kemampuan
mengurus negeri ini," ujar
JK .
"Biarlah
dulu dia fokus sebagai Gubernur DKI. Jangan tiba-tiba dicampur aduk,
nanti negeri ini tidak punya nilai, nanti kacau negeri ini," kata
JK .
Pantauan
merdeka.com,
video yang diposting Thoriq Rachmat itu di-posting Minggu (25/5)
kemarin. Hingga siang ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 31
ribu kali.