Buruh Jateng Deklarasi Dukung Prabowo
Kamis, 22 Mei 2014, 15:02 WIB
Di Ungaran, Kabupaten Semarang, Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah mendeklarasikan tekad sekaligus dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Ketua perwakilan daerah KSPI Jawa Tengah, Dono Raharjo menegaskan, KSPI Jawa Tengah menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang akan didukung dalam Pilpres Juli 2014 mendatang.
“Alasannya, Prabowo merupakan satu- satunya bakal calon presiden yang berani meneken kontrak politik untuk mengangkat kesejahteraan kaum pekerja,” ujarnya usai deklarasi di RM Taman Indah Sari, Bergas, Kamis (22/5).
Menurutnya, Prabowo yang berani melaksanakan kontrak politik yang berisi 10 butir tuntutan perbaikan kesejahteraan buruh, pada puncak peringatan hari buruh sedunia (May Day) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Antara lain mengenai peningkatan daya beli upah minimum pekerja, menghapus kebijakan penangguhan upah minimum, jaminan pension bagi buruh, penghapusan sistem outsourching dan mengangkat guru honorer sebagaai PNS.
Sikap ini --dinilai KSPI-- merupakan bentuk komitmen Prabowo yang tidak didapatkan kaum buruh dari capres dan calon wakil presiden (cawapres) lainnya yang selalu menghindar dengan berbagai alasan.
KSPI memiliki kekuatan besar, sekitar 200 ribu massa di Jawa Tengah, yang berasal dari elemen FSPMI, ASPEK Indonesia, FSP KEP, FARKES Ref, PPMI, ISI, SP Migran, PRT, Buruh Pelabuhan serta pekerja BUMN.
Selain itu juga didukung Serikat Pedagang Pasar, HKTI, Seniman Rakyat, SNI, Organisasi Guru dan Pegawai Honorer, Persatuan Orang Mini, dan Forum Ibu Rumah Tangga.
Tak kalah dengan KSPI, sebelumnya dukungan untuk bakal capres Joko Widodo (Jokowi) juga dideklarasikan oleh Gerakan Rakyat Teman Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Rakyate Jokowi-JK), di Wisma mahasiswa Driyarkara, Semarang.
Menurut inisiator Rakyate Jokowi-JK, Agung Sudarmanto, ada alasan untuk menggalang para relawan dalam wadah ini. Yakni konsep paradigma baru pemerintahan yang ditawarkan Jokowi-JK disusun bukan dari hasil transaksi bagi- bagi kekuasaan.
Rekam jejak Jokowi-JK, lanjutnya, telah ditunjukkan selama ini, sangat cocok untuk mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berkarakter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar